Aku punya dua pilihan, antara ya atau tidak. Aku tak tahu mana yang harus aku pilih. Mana yang terbaik untukku belum bisa kutentukan. Mungkinkah aku harus diam, atau mungkin malah aku harus berkata sesuatu yang mungkin telah mengganjal hatiku. Hephft!! Bingung, mana yang harus lebih dulu kujalani. Ya, aku harus berkata ya, baik pada hatiku, maupun pada hatinya. Tidak, aku tidak boleh mengatakan sesuatu atas hatiku untuk hatinya. Bingung? Selalu. Tapi aku percaya, suatu saat nanti aku akan bisa melepas segalanya. Melepas hatiku, perasaanku, atas hatinya, perasaanya. :)
Bantuan itu akan selalu datang, entah bantuan untuk melupakannya atau mungkin bantuan untuk tetap menyukainya. Manapun bantuan itu akan datang, aku harus berusaha mengerti. Sulit pada awalnya mengakui aku menyukai dia yang tak boleh kusentuh sedikitpun. Benar, aku tak boleh menyentuhnya sedikitpun karena akan ada yang terluka akibat hal ini. Sedikit berat mengingat aku tak pernah berharap aku menyukai orang ini. Aku menyukainya jauh sebelum seseorang menyukainya, aku harus diam dan diam. Aku tak mau ada yang terluka. Bagaimana pun juga, aku harus begini. Sudahlah, aku sudah cukup lelah dengan semua ini. Biar saja rasa suka ini hanya aku yang tahu, tak boleh ada satupun yang mengerti dan tahu.
Aku harus, harus mengalah, karena memang aku harus mengalah. Sudah menjadi hal biasa bagiku bukan? Ya, sudah biasa.
Tapi tidak, kadang aku tak ingin mengalah. Aku ingin sekali bisa tertawa atas rasa sukaku ini tanpa menyembunyikannya. Tanpa harus tersembunyi bahkan pada teman-temanku sendiri. Sudahlah, itu hanya sebuah pikiran nakal. Aku harus menjaga perasaan banyak orang. Terutama pada orang itu.
Bagaimana? Semua serba membingungkan. Serba membuatku terluka. Sudahlah, biarkan saja. Toh, tak lama lagi aku akan berpisah jauh darinya, mungkin dengan berpisah jauh darinya aku bisa melupakan semua perasaanku padanya. Semoga

0 comments:
Post a Comment