Friday, December 31, 2010

1 Januari 2011

1 Januari 2011
Hari baru di tahun yang baru
Harapan baru untuk jiwa yang lama
Harapan untuk bisa bertahan
Bertahan dengan segala sakit dan gelisah yang menerpa

1 Januari 2011
Hari baru di tahun yang baru
Keinginan baru untuk hati yang lama
Keinginan untuk bisa meraih
Meraih apa yang menjadi cita

1 Januari 2011
Hari baru di tahun yang baru
Doa baru untuk pribadi yang lama
Doa untuk mereka
Mereka yang kusayangi

Teringat sesuatu mengenai dia
Mengenai dia yang telah terpatri kuat di dadaku
Mengenai dia yang telah membuatku menyadari
Menyadari bahwa tak ada yang tak mungkin
Tak mungkin aku tak menyayanginya
Setelah pemendaman selama 4 tahun ini
Tak mungkin aku tak mengingatnya
Setelah mengenalnya selama 4 tahun ini

1 Januari 2011
Sebuah puisi terukir
Terukir untuk hati yang mangkir
Mangkir dari kenyataan
Kenyataan pahit
Kenyataan sulit

1 Januari 2011
Di sini aku ucapkan
Selamat datang masa depan
Selamat tinggal masa lalu

Dan tahun 2011

Tahun 2010 sudah lewat, waktunya berlanjut ke tahun 2011. Sedih? Senang? Atau apa? Entahlah. Yang pasti ada rasa senang, bahkan ada juga rasa sedih. Tau maksudku? (gaje)

Senang, karena tahun 2010 yang bisa dibilang berat untukku telah terlewati. Tahun berat? Haha.. Mulai dari menyadari telah kelas 3 hingga masalah hati dengan dirinya. Mungkin juga bisa dibilang. tahu 2010 kemarin adalah tahun suram. Terlalu banyak kuisi dengan nangis. nangis, dan nangis. (cengen beudth)

Sedih, karena itu artinya aku akan semakin mendekati ujian-ujian yang beruntun, juga... semakin mendekati USM-STAN dan SNMPTN. (SEMANGAT!!!). Bagaimanapun, aku harus melewati semua kan? Sebenarnya yang paling bikin sedih adalah saat harus berpisah dengan teman-teman semuanya. Sulit banget buat pisah sama #elnino dan #jurassixPRAK juga #mochi. Aku sayang teman-temanku.

Lulus dari SMA aku ingin lanjut kuliah, kalau nggak STAN ya UNDIP komunikasi. Berharap dapet yang pertama. Hahaha... Amin amin amin :)

SELAMAT TAHUN BARU 2011 ^^

Monday, December 27, 2010

Tambahan Pelajaran, part 1

Tambahan? Satu hal yang mungkin wajub dirasakan oleh para siswa kelas 12. Dan itulah yang aku rasakan sekarang. Tambahan tambahan. Sedikit menyusahkan memang. Kenapa? Karena ini terjadi pada saat LIBURAN. Yap! Liburan.

Dimulai pada hari Senin, 27 Desember 2010. Aku berangkat jam 6.45, karena dianter jadinya rada santai. Hew.. Sampai di sekolah masih sepi. Baru ada beberapa orang personil JP. Menunggu dan menunggu hingga semua teman dan waktu masuk tiba. (Aku paling bosen nunggu). Mendekati jam 7.30 ada kabar dari Prima, katanya Pak Rohmadi (guru kimia) nggak bisa ngajar karena ada study banding ke Batang (Singapore.red) Sebel deh kalo gini. Merelakan waktu yang (tidak) berharga di rumah. Guru yang dateng cuma dikit sih >.<

Ohya, sebelum dateng kabar itu, aku dan kelasku harus terdampar dulu, karena tidak ada kabar kelas mana yang kami pakai untuk tambahan (rak mutu banget). Akhirnya kami memlih untuk menunggu di depam koperasi sementara Prima menemukan kelas kosong untuk ditempati (berasa penunggu kelas). Dan didapatlah kelas MATHEMATICS 5 yang merupakan kelas horror, bukan kerena setan atau apa tapi karena guru yang menempatinya (bu Nunung, yangti).

Jam pertama kosong, tentu saja karena jatahnya pak Rohmadi -___- Seperti yang selalu aku katakan, aku paling bosan menunggu. Menunggu+bosan+nganggur kuambil kegiatan lain untuk mengisi waktu yang sia-sia. Cerpenkuuu.. Lama banget nggak bikin cerpen, sayang cerpen yang ini belum bisa selesai karena tiba-tiba seorang guru matematika masuk ke kelas. Namanya Bu Tri, aku belum pernah diajar beliau sama sekali. Bu Tri bilang kalau Bu Nunung tidak bisa mengajar karena ikut study banding itu. Curiga, guru-guru ikut study banding atau pikinik sih? --"

Oke. Selesai kimia kosong, dan matematika bersama guru pengganti, waktunya istirahat. Heh~ nggak ada yang beda dengan istirahat di hari biasa, aku tetap saja ngandang di kelas. (dah biasa)

Selesai istirahat lanjut Indonesia. Hahahaha Bu guru indo selalu disia-siakan (kurang diperhatikan) Maaf ya Bu ^^. Lega sekali telah menyelesaikan semua tambahan. Yey... Waktunya kembali ke rumah dan menjalani tambahan hari kedua -_-

Thursday, December 16, 2010

Social Care, forth day

HIP HIP.. HURRRAAAYYYY http://www.emocutez.com
I feel so happy today. Why? Because today is the LAST DAY of social care. Yehaaaa.. Aku dan teman-temanku nggak perlu lagi menepuh perjalanan jauh yang benar-benar bikin erosi jiwa. Hem.. tidak benar-benar erosi jiwa karena lokasinya sih, justru karena si ibuk pantinya. ==" Sudahlah

Hari keempat ini diwarnai dengan sedikit banyak rasa kesal. Mulai dari nunggu Aryo dan Bearly yang lamaaaaa banget. Eh, yang ditunggu (terutama aryo) nggak ngerasa kalo ditungguin. Si Arwan udah dateng lebih dulu dibanding para cowok lainnya, tapi dia juga sama aja. Udah pada dateng mau siap berangkat, eh dia malah basketan ==" mana Aryo yang udah dateng ikut-ikutan basketan lagi. WAGUUUU. Dan akhirnya setelah aku, dina, dan diah meledak marah kami segera berangkat ke lokasi (Wiki berangkat langsung dari rumah karena motornya ngambek). Dengan membawa kenang-kenangan (alat-alat tulis.red) yang dibeli diah di hari ketiga kami berharap semua akan baik-baik saja. :D

OKE!! Ternyata di hari keempat ini, kami tidak menganggur, justru ada satu pekerjaan yang (cukup) berat (nukang.red). Dan lagi-lagi nukang. Ya, nukang. Jadi tukang ngecat tembok hari ini. Sementara para lelaki mengecat, aku, dina, dan diah diajak adek-adek panti buat jalan-jalan di sekitar. Alhasil dengan sedikit nggak enak hati ke anak-anak lelaki, kami pergi jalan-jalan (maaf ya wan, wek, ber) :P

Jalan-jalannya cukup menyenangkan, (diah lengket ma adeknya). Hahaha....


Selesai jalan-jalan, kami semua kembali ke panti dan bersiap untuk membantu para perjaka mengecat dinding (perjaka?). Dan kami semua mengecat dengan entah perasaan senang atau justru males. Awalnya sih seneng, tapi setelah si emak panti dateng, semua berubah. Nggaka lagi jadi seneng, malah senep. Hahaha.. :P




Dan, setelah selesai mengecat (untung selesai dalam sehari) kami harus terburu-buru untuk memberesakn ruangan, karena kata bapaknya panti akan ada tamu dari entah aku tidak tau. Biasa deh, ibuknya panti ngributin mulu.

Sementara menunggu tamu pulang, aku dan kelompokku menunggu di kamarnya lukman dan rozi (anak panti yang cowok) sambil mengerjakan laporan. Astagaaaa baunya neng, pueeeessssiiiinnnggggggggg banget :(. Aku sampek pengen muntah :( menyedihkan http://www.emocutez.com

Akhirnya aku bisa terlepas dari bau kamar pesing http://www.emocutez.com Senang sekali tamu-tamu yang aku nggak kenal itu udah pulang (aku bisa keluar dari bau itu). Keluar dari kamar berarti waktunya pamit. Hem.. antara sedih dan senang. Tau maksudku?

Sedih karena ninggalin bapak, dan adek-adek panti. Senang karena terlepas dari si emak panti yang terlalu banyak menuntut dan terbebas dari tugas nukang. Hahaha.. Di perpisahan ini, harusnya dipamitin juga sama wali kelas, tapi Bu Budi enggak bisa datang. Akibatnya, harus pamit sendiri. Sudahlah.

Setelah menyerahkan kenang-kenangan dan berdoa bersama, aku dan kelompokku lanjut pulang ke sekolah. Senang sekali semua sudah selesai. Kini tinggal 1 hal lagi, LAPORAN

http://www.emocutez.com

Wednesday, December 15, 2010

Social Care, third day

Hem... Social care hari ketiga ada yang berbeda. Entah apa yang terjadi denganku. Haha.. (lebong max). Mungkin ada yang berbeda dengan soscare hari ini. Ya, memang ada.

Berangkat seperti biasa dari rumah, jam 07.30 nunggu di sekolah selalu hampir 45 menit. Nunggu yang lain agak lama juga, daripada aku yang telat, mending nunggu. Hehe.. Yah, nunggu yang lain semakin bikin aku males untuk dateng ke lokasi social care. Hah~ apalagi setelah kejadian nerjang banjir besar-besaran hari sebelumnya. Badan rasanya udah nggak sanggup lagi perjalanan 3 jam PP dalam sehari. Jadi ya waktu di sekolah, kebanyakan hanya diem diem dan diem mengumpulkan tenaga yang terbuang akibat soscare.

Sekitar jam 09.30 aku dan kelompokku baru berangkat. Emang dasar nggak cuma aku yang males, ternyata anggota kelompokku yang lain juga sama. Akhirnya Wewek yang mandu jalan agaknya sedikit banyak mengulur waktu di perjalanan. Mampir bentar di jalan yang entah namanya apa aku nggak ngerti buat beli es kuwud. Hahaha.. Agak nakal sih, tapi mau bagaimana lagi? Udah ngerasa capek banget. Selesai habisin es kuwud, langsung ke lokasi yang jaaaaaaaauh dari pandangan.

Sampai di lokasi, entah mengapa ada yang berbeda. Oh iya, Arwan nggak ikut karena di hari sebelumnya dia mengalami kecelakaan yang melukai motornya. Hem.. Habis kebanjiran kecelakaan (sabar ya wan arwan). Ternyata adek-adek pantinya udah pada pulang. Jadi deh sedikit rame. Hem.. Sedikit.

Begitu sampai, langsung deh nyandak gawean wingi (nukang.red), papan nama belum selesai di bikin, dan masih harus kerja keras lagi buat nyelesaiin. Meski kurang dikit lagi sih, tapi tetep aja. Masih kurang. Sedih... Yah, bekerja keras dulu sebelum mendapat hal yang menyengkan. Benar bukan? Dan akhirnya, setelah kerja keras yang benar-benar kera selama beberapa hari hanya untuk membuat papan nama. Finally all done :D


Dan habis menyelesaikan tuh papan, kami mengambil inisiatif mengajar rubik (lagi ke adek-adeknya) dan sementara yang lain belajar rubik, aku malah harus mengambil crayon dan memenuhi keinginan ibuknya panti, yaitu mewarnai gaje =="

Akhirnyaaaa hari ketiga berakhir juga. Haha.. Kami harus pulang lebih sore akibat (sepertinya) ditahan oleh ibuknya panti. (gaje) =="
Dari sebelumnya pulang jam 2, harus pulang jam 3. Cih~ paling tidak sudah selesai hari ketiga, itu artinya, keesokan harinya adalah hari keempat alias HARI TERAKHIR SOCIAL CARE. HOREEEEE (Y)

Tuesday, December 14, 2010

Social Care, second day

Social care hari kedua, diawali seperti biasa, berangkat bareng-bareng dengan yang lain menggunakan motor, saling menebeng, dari sekolah dan berangkat ke lokasi yang jaauuuuuuuuuuuuuhhhhhh banget!!

Semua tidak banyak berbeda, hanya, hari ini aku tidak memakai seragam (rak kacek). Dan ada agenda baru, yaitu, mengajar adek-adek panti matematika SMP. Selain itu kami juga menyelesaikan apa yang kami sebut dengan pekerjaan tukang (papan.red). Dina yang ngajar cerita, kalau dia ngajar sambil nahan emosi, kenapa? Berikut ceritanya:

Jadi, adek-adeknya itu masih mengalami kesulitan dengan berhitung. Mau bukti? Mereka belum bisa membedakan antara 42 dengan 4 X 2, hem.. kalau akau jadi Dina, aku udah menyingkir dari situ. Kenapa? Karena aku akan meledak marah di situ (mengaku emosinan). haha.. yang pasti, aku rada kecewa (berat). Sudahlah, mungkjn memang keadaan mereka yang sebenarnya seperti itu. Mau apa lagi? Semua sudah telanjur seperti ini. Jadi, bagaimanapun juga, keadaan ini harus bisa kami lewati.

Aha!! Ada satu cerita besar lagi. Hem.. Benar-benar first time aku mengalami hal ini. Mau tahu apa? Yap!

Aku, arwan, dina, dwiki, diah, aryo, dan bearly harus mengerjang banjir yang benar-benar parah di simpang lima dan sekitarnya. Hujannya bener-bener deres, banjirnya juga lumayan, tapi, secara dasarnya, semua parah! Kehujanan, kebanjiran, kedinginan. Semua berkumpul jadi satu. Menyedihkan! Apalagi ini pertama kalinya aku nerjang banjir macam ini. Biasanya kalo ujang deres, selalu menghindari simpang lima. Tapi, aku masih bersyukur, bisa pulang dengan selamat meski badan basah kuyup benar-benar basah.http://www.emocutez.com
Yah, mau bagaimana lagi, semua harus seperti ini dulu. Keep strong dear!!

Monday, December 13, 2010

Social Care, first day

Social Care, program dari sekolah (entah sejak kapan) yang mengharuskan kita untuk ikut bersosial (peduli sosial. red). Hem.. Yang pertama terlintas di benakku saat pertama kali melihat keadaan pantinya, SOOO BAAAADDDD!!! Mengapa? Karena kondisinya benar-benar jauh dari keinginan. Aku pengen dapet panti yang isinya anak-anak kecil (balita.red), jadi bisa diajak maen, maen, dan maen. Justru, dapet yang udah gedhe-gedhe (kecewa berat).

Selain keadaan anak-anak pantinya, aku juga sedikit (banyak sebenernya) nggak srek ma keadaan panti. Tempatnya kotor (sedih). dan tidak ada hal yang menyenangkan. Anak-anaknya pada nggak bisa diajak ngobrol (sibuk sendiri).

Pokoknya bener-bener jadi social care yang cukup membuatku sedih. Mana lokasinya terpencil, jauh dari jangkauan jalan raya. Padahal kebanyakan panti dari temanku yang lain mudah dijangkau angkutan umum. Sedih max.
Itulah sebabnya di kelompokku menerapkan sistem tebeng menebeng. Hah~ menyebalkan!!!

Sampai di panti, tak ada kegiatan yang berarti. Aku dan kelompokku hanya membuat papan nama panti yang katanya rusak diterjang angin. Ya sudahlah, kami bersiap membuat tu papan. Selain karena permintaan bapaknya panti, juga karena kami belum punya satupun jadwal kegiatan. Jadi deh cuma ngerjain papan sampai waktu pulang sekitar jam 14.00.

Perjalanan pulang sama melelahkannya seperti perjalanan berangkat. Aku tidak pernah suka dua perjalanan itu :(

Sampai di sekolah lagi, siap-siap aku pulang untuk mengistirahatkan badan. Ohya, di sekolah ketemu Prima. Dia bilang jadi tempat curhat di panti tempat di dapat jatah (panti jompo.red). Hikikikik...

Friday, December 10, 2010

Dear Mr. O

Hei kau! Mr. O yang menyebalkan, aku cemburu tauuu....
Hahaha. kamu menyebalkan, kenapa seolah kamu nggak pernah mengenalku. Menyebalkan >.<
Aku kangen ma kamu, aku kangen smsmu, tapi kenapa nggak pernah kamu sms lagi? Padahal aku nunggu kamu lama banget. Tiap pagi aku tunggu HPku bunyi ada smsmu, tapi ternyata nggak pernah kamu kirim. :( sedih sekali.
Ayolah, kembali seperti dulu. Apa kamu marah? Marah karena hal itu? Oh.. Itu hanya gurauan. Itu hanya candaa. Hiks... Ayolah, jangan seperti ini. Jangan buat aku nangis lagi.
Aku sebel juga sama kamu, bahkan kamu nggak pernah menghiraukanku. Kenapa sih? Padahal aku selalu nunggu kamu. Wall pun nggak pernah bales. Ih.... Sombong!! Sakit tau!!

Video Ngakak

Hahaha.. Ini lagi nih video dari Jurassic Boy. Di ambil dari lagunya Serempet Gudal, anak-anak dari Jurassix PRAK membuat gebrakan baru dalam hal video klip gila. Dengan tambahan personil yaitu Prima dalam video ini (untung hasilnya tetap bagus). Hahaha (peace prim)
Ini nih videonya:




Seperti biasa, selalu membuatku ketawa. Hem.. Mengapa? Karena memang selalu membuatku ketawa. Teman-temanku selalu membuatku ketawa. Aku menyukainya. Yah, itung-itung obat galau. Hahaha (menye detected). Sudahlah, yang penting video ini sebagai kenang-kenangan oleh teman-teman kelas XIIku :*

Dan Ini Dia

Hahaha... Aku bener-bener pengen ketawa kalo denger, liat, atau apapun tentang yang satu ini. Kenapa? Karena memang ini adalah hal yang gila.
Jurassic Boys, band yang dibentuk secara dadakan oleh kelasku Jurassix PRAK. Hem.. Penasaran dengan apa itu?
Ini diaaaa




Hahaha.. Bagaimana? Keren? Atau gimana? Kalau dalam pemikiranku sih, semua ini keren. hahaha
Jurassic Boys (Bocah Primitif), dibentuk secara mendadak setelah penilaian seni tari. Selain itu sebagai pelampiasan seusai UAS (red: Ulangan Akhir Setan) yang memang berlangsung selama 2 minggu ini. Karena kestresan itulah, terjadilah pembentukannya. Sayang dirasa sayang, aku sedang tidak ada di lokasi saat hal itu terjadi. (sad). Personil Jurassic Boys secara utuh:
Adit as vocalist, Sindu as bassist , Malik as guitaris - melodi, Udin as guitaris, Hamid as drummer / vocalist, Prima as cadangan, Wanda as kabel, Alvo as cadangan apa saja bisa.
Dan.. Ini baru satu dari banyak kegilaan kelasku. Video ini jadi saksi bisu keramaian kelas ini. Hiihii.
Untuk Bu Umi yang kelasnya berubah jadi kapal pecah karena Jurassic Boy, maaf ya bu ^^

Thursday, December 9, 2010

Next Projects

Oke, UAS hampir berakhir. Tinggal selangkah lagi menuju kemenangan atas UAS. (Y)
Hari jumat besok, 10 Desember 2010, resmi Ulangan Akhir Semester 1 kelas 12 akan berakhir. Rasanya sudah semakin lega. Kenapa? Karena, sudah saatnya kembali fokus pada UN, US, SNMPTN, dan STAN . Setelah melepas beban atas UAS yang cukup kacau, aku harus kembali fokus ke mereka-mereka itu. Hahaha...
Ayo semangat. Tinggal 1 lagi. Bahasa Indonesia. Harus berusaha untuk dapat nilai yang bagus di semua mapel yang diujikan. Amin :)
Pokoknya aku harus berhasil masuk STAN dan berhasil bekerja jadi orang pajak :)
AminAminAmin

Wednesday, December 8, 2010

Berubah Jadi Lemah

Baiklah, aku harus sabar untuk menghadapi semuanya begini. Bagaimanaoun juga aku harus bertahan dengan keadaan ini untuk sementara. Tapi aku yakin semua akan jadi baik-baik saja. Ya, aku percaya.
Hem, aku berubah jadi orang yang lemah akhir-akhir ini. Entah mengapa. Aku jadi seorang yang benar-benar rapuh, aku terlalu sering menangis akhir-akhir ini. Bukan menangis dengan sebab yang jelas. Justru menangis karena sebab yang tak jelas sama sekali. Bodoh mungkin, tapi, mau bagaimana lagi. Ini yang terjadi padaku, sudahlah.
Semakin hari aku semakin jadi orang yang tidak jelas. Sering bahkan terlalu sering menangis dan menangis. Lemah? Bodoh? Gila? aku tak peduli.
Menyebalkan sekali menjadi orang yang lemah. Kenapa? Karena itu berarti aku akan sering menangis di malam buta. Sedih tentu. Karena ini berarti hampir tiap hari aku harus menguras air mataku. Hem...
BODOH!

Kerinduan pada sesuatu

Aku kangen, kangen, kangen, banget....
Kangen pada sesuatu. Tunggu!! Bukan pada lelaki itu lhoo. Bukan, tidak, jangan. Aku tak mau ingat orang jelek itu. Hempht >.<

Yeah, aku merindukan sesuatu, ya sesuatu. Apa itu??
Ingin tau? Atau tak mau tau? Terserah sajalah. Yang penting aku mau cerita di blogku sendiri :P

Aku rindu pada komik, novel, anime, dan film. Kenapa? Karena sudah lama aku tidak menyentuh mereka. Huhu... Sedih sekali. Padahal aku sangat ingin benar mereka.

Komik, aku kangen bau buku, kangen bau komik, kangen gambar hitam putihnya, kangen genggaman kecilnya. Aku kangen kamu komik :'(

Novel, buku cerita tebal ini selalu membuatku tenang. Dengan membaca novel, hati terasa melayang, selain itu mengasah kemampuan bahasaku :P Novelku yang masih dalam proses saja sedang pending gara-gara kelas 3. Lanjut kalo udah tenang yaaa :*

Anime, hahaha... Aku juga merindukan hal yang satu ini. Aku suka anime karena gambar cowoknya kadang banyak yang cakep :P haha.. Senang deh.

Film, film barat? Oh... Tentu!! Aku kadang sedikit lambat update film barat akhir-akhir ini. Semua karena aku kelas 3. Aku ingin cepat lulus...

Kapan aku lulus? (tahun depan) Kapan aku bisa pegang komik? (tahun depan) Kapan aku bisa baca novel lagi? (tahun depan) Kapan aku bisa nonton anime dan fil dengan puas lagi? (tahun depan)
Yah, semua serba tahun depan. Kenapa? Karena memang untuk sementara seperti ini dulu. Aku harus fokus ke sekolahku. Aku harus fokus ke ujian-ujian. Aku harus fokus ke STAN. Setelah itu, hei komik, novel, anime, film, aku datang padamu >.<

Monday, December 6, 2010

Satu kata berarti sejuta

Aku punya keluarga, ya, pasti aku punya keluarga. Tapi, taukah kalian apa yang kupikirkan mengenai pengertian dari keluarga?
Keluarga, sebuah kata singkat yang mempunyai arti terbesar dalam hidup kita. Sadar atau tidak, kita akan selalu membutuhkan keluarga. Bagaimanpun juga tanpa keluarga kita tak akan bertahan hidup dalam kesendirian. Kita masih bisa tersenyum tanpa teman, tapi kita tak akan pernah bisa tersenyum tanpa keluarga.
Keluargaku, ya satu kata terbesar yang ada dalam hidupku. Keluargaku bukan termasuk keluarga yang kaya, hanya keluarga biasa saja, sederhana, yang mempunyai 2 orang anak (sebelumnya). Aku punya ayah, ibu, dan kakak (almh). Ya, aku punya kakak perempuan, tapi dia telah tiada, sejak aku masih kecil. Keluargaku tak lagi utuh, tidak setelah kepergian kakak tersayangku. Kini hanya aku keturunan di keluargaku. Tentu saja hal ini tidaklah mudah. Kenapa? Karena aku punya tanggung jawab besar atas keluargaku nantinya, hanya aku.
Pernah ada temanku yang bercerita mengenai keadaan keluarganya padaku, dia bilang dia tak pernah di perhatikan di keluarganya, layaknya tak pernah dianggap dalam keluarganya. Saat dia bicara, tak pernah ada yang menghargainya. Mungkin bukan sekali dua kali ia bercerita padaku mengenai hal itu. Aku sendiri bingung harus bicara apa. Asal di tahu saja, keadaanku di rumah lebih keras daripada dia. Aku anak satu-satunya, aku satu-satunya tumpuan keluargaku pada akhirnya, sebuah beban yang berat dipundakku. Tapi aku bertahan dengah hal ini, karena aku pernah berjanji pada diriku sendiri, aku tak boleh buat kecewa orang tuaku. Aku sendirian di rumah, ya karena aku memang sendirian di rumah. Orangtuaku adalah pekerja keras. Mereka bekerja sebagai wiraswasta yang sehari-hari di rumah, tapi waktu mereka selalu habis untuk pekerjaan mereka. Berbeda dengan temanku, orangtuanya bekerja, mungkin baru ketemu setelah mereka di rumah. Jadi, sedikit wajar waktu yang tersedia lebih sedikit. Bandingkan denganku. Orangtuaku bekerja di rumah, tapi bahkan aku jarang berbicara banyak dengan mereka. Sedang kebutuhanku? Aku membeli tiap HPku dengan uangku sendiri, menabung dengan uang saku yang aku terima tiap harinya. Saat aku ingin beli apa, aku selalu berusaha memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tentu saja dengan hal yang bisa kulakukan, yaitu menabung. Aku sampai tak pernah jajan hanya untuk beli HP. Nasibmu lebih baik daripadaku. Kamu masih bisa main seenak kamu sendiri, tapi lihat aku? Aku bahkan jarang main karena memang aku tak boleh main. Pergi kemanapun selalu saja orang tuaku terlalu over protektif. Kadang aku sebel, kadang aku benci, kenapa seperti ini. Tapi aku sadari sesuatu, aku hidup dalam keluargaku. Bagaimanapun juga harus kulalui semuanya demi keluargaku. Aku menyayangi keluarga jauh di lubuk hatiku. Meski aku ragu apakah orangtuaku tau akan perasaanku. Aku akan tetap berusaha mengerti keadaan keluargaku. Bagaimanpun juga, bukan sifatku memaksa, aku hanya bisa menerima.
Ayahku, seorang yang keras tapi cukup bijaksana. Ayahku sangat keras keras sekali. Sekali ia bilang tidak, selamanya ia akan berkata tidak. Ayahku sulit untuk mengerti keadaanku, aku menangis tiap malampun beliau tak tau. Aku hanya bisa diam. Ayahku selalu bisa memaksa apa yang jadi inginnya, ayahku terlalu meremehkan orang lain, termasuk aku. Apa yang jadi pendapatku tak pernah ia anggap. Yang harus diterima hanya pendapatnya.
Ibuku, seorang yang juga keras. Sama seperti ayahku, ibu sulit untuk mengerti keadaanku. Aku menangis, tak ada yang tahu.
Beginilah keluargaku seharinya. Aku selalu sendiri karena orangtuaku punya kesibukan mereka sendiri. Bila aku butuh mereka, aku harus menunggu hingga mereka punya waktu untukku. Aku berusaha untuk tak mengeluh, karena aku memang tak boleh mengeluh. Aku tetap sayang pada keluargaku, meski keadaan terjadi seperti ini.

Friday, December 3, 2010

Surat untuk Tuhan

Tuhan, aku punya satu pertanyaan. Hal ini sangat menggangguku. Aku tak tahu juga bagaimana untuk menanyakannya. Semua serba membingungkan. Apa yang harus aku lakukan?
Aku merasa sakit saat aku membaca sesuatu mengingat sesuatu menyadari sesuatu. Aku merasa sangat sakit dengan hal ini, Tuhan. Darimana aku harus mengatakannya?
Tuhan, Kau pasti tahu apa yang sedang aku pikirkan sekarang ini. Aku bimbang bagaimana mengatakannya. Aku menyukai dia, benar menyukai dia. Aku menyukai dia lebih dari apa yang mereka tahu. Aku menyukai dia lebih dulu dari dirinya. Aku harus memendam semua dengan sadar dan tidakku, aku tak mungkin mengatakan semua. Tidak, jika aku masih menyayangi dirinya. Aku dan dirinya adalah teman. tapi tak tega hatiku menyebar semuanya begini. Dirinya lebih dulu mengatakan isi hatinya padaku, tapi aku lebih dulu menyukai dia. Apa yang bisa aku lakukan? Tidak ada. Yang bisa aku lakukan hanya diam dan diam. Memendam semua dengan sadar tidakku. Dirinya menyukai dia, aku lebih menyukai dia, karena aku lebih dulu mengenal dan menyukainya. Memendam selama 4 tahun bukan hal yang mudah. Kenapa? Pertama, dia adalah mantan mantan sahabatku. Kedua, dia dicintai sahabatku kini. Apa yang bisa kulakukan? Tidak ada.
Ingat saat pertama dirinya bercerita padaku tentang dirinya mengenalmu dan langsung menyukaimu. Sakit, remuk, jatuh, benar-benar jatuh. Kenapa aku harus mencintai dia yang kini kutahu telah dicintai dirinya? Aku tahu mungkin aku salah karena aku mencintai dia. Tapi mana pernah aku tahu kalau sahabatku juga akan mencintainya? Sedangkan aku lebih dulu yang mencintainya? Apa aku salah, Tuhan? 4 tahun aku memendam perasaan ini dari dia, dan dirinya. Terlalu sakit sekali, hingga sekarang aku masih harus memendam semua itu. Mengingat, kini aku telah dekat dengan dia. Apa lagi yang bisa aku lakukan?
Jujur, kini aku semakin dekat dengan dia. Dan rasa takutku semakin menjadi. Bagaimana bila aku menyakiti temanku? Aku tak pernah ingin perasaan suka ini bisa menyakiti pihak lain. Tapi apa semua salahku, Tuhan? Aku lebih dulu menyukai dia. Lebih dulu. Sejak pertemuan pertama 4 tahun lalu.
Apa yang pantas menjadi sebutanku? Perebut cinta teman? Apa itu yang pantas kuterima, Tuhan? Sedangkan, aku tahu persis aku yang lebih dulu menyukainya bahkan sebelum mereka saling kenal. Siapa yang telah merebut dan direbutnya dari? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Berdiam diri lagi? Tapi rasa ini sudah semakin kuat. Ingin kumenangis karena hal ini. Tolong aku, Tuhan. Katakan apa yang harus aku lakukan. Mengalah demi temanku, atau mengikuti apa yang jadi ego sukaku?

Yang harus kulakukakan

Aku punya dua pilihan, antara ya atau tidak. Aku tak tahu mana yang harus aku pilih. Mana yang terbaik untukku belum bisa kutentukan. Mungkinkah aku harus diam, atau mungkin malah aku harus berkata sesuatu yang mungkin telah mengganjal hatiku. Hephft!! Bingung, mana yang harus lebih dulu kujalani. Ya, aku harus berkata ya, baik pada hatiku, maupun pada hatinya. Tidak, aku tidak boleh mengatakan sesuatu atas hatiku untuk hatinya. Bingung? Selalu. Tapi aku percaya, suatu saat nanti aku akan bisa melepas segalanya. Melepas hatiku, perasaanku, atas hatinya, perasaanya. :)
Bantuan itu akan selalu datang, entah bantuan untuk melupakannya atau mungkin bantuan untuk tetap menyukainya. Manapun bantuan itu akan datang, aku harus berusaha mengerti. Sulit pada awalnya mengakui aku menyukai dia yang tak boleh kusentuh sedikitpun. Benar, aku tak boleh menyentuhnya sedikitpun karena akan ada yang terluka akibat hal ini. Sedikit berat mengingat aku tak pernah berharap aku menyukai orang ini. Aku menyukainya jauh sebelum seseorang menyukainya, aku harus diam dan diam. Aku tak mau ada yang terluka. Bagaimana pun juga, aku harus begini. Sudahlah, aku sudah cukup lelah dengan semua ini. Biar saja rasa suka ini hanya aku yang tahu, tak boleh ada satupun yang mengerti dan tahu.
Aku harus, harus mengalah, karena memang aku harus mengalah. Sudah menjadi hal biasa bagiku bukan? Ya, sudah biasa.
Tapi tidak, kadang aku tak ingin mengalah. Aku ingin sekali bisa tertawa atas rasa sukaku ini tanpa menyembunyikannya. Tanpa harus tersembunyi bahkan pada teman-temanku sendiri. Sudahlah, itu hanya sebuah pikiran nakal. Aku harus menjaga perasaan banyak orang. Terutama pada orang itu.
Bagaimana? Semua serba membingungkan. Serba membuatku terluka. Sudahlah, biarkan saja. Toh, tak lama lagi aku akan berpisah jauh darinya, mungkin dengan berpisah jauh darinya aku bisa melupakan semua perasaanku padanya. Semoga