Kalau saja aku bisa
menemukan apa yang aku sebut dengan kemenangan hati. Saat aku berusaha untuk
tetap menjadi seseorang yang baik dan tak penuh dengan rasa takut. Aku terlalu
takut, takut untuk kehilangan, takut untuk mendapatkan. Aku sedikit merasa ragu
bila aku harus memilih, karena aku memang tak pintar untuk memilih.
Aku kehilangan,
kehilangan arah, bagaimana aku bisa menemukan kembali dia yang pernah ada di
hatiku. Kehilangan memang menyakitkan, tapi paling tidak, aku sudah terbiasa
dengan kehilangan itu. Sebuah padang gersang mulai berkembang di dadaku
sekarang. Terlalu sakit memang, tapi, untuk apa dan apa yang menjadi alasanku
untuk menyesalinya.
Tuhan menciptakan
kehilangan untuk melengkapi keberadaan dan kedatangan. Untuk apa menyesali
kehilangan jika kau pernah mengalami pertemuan. Saat akal sehatku mulai tak
berkutik, ingin rasanya aku sudahi kehilangan itu. Tapi apa yang bisa aku
lakukan? Tak ada dan tak akan pernah ada.
Aku sudah mulai
terbiasa dengan kehilangan dan rasa sakit itu. Sangat terbiasa. Harapanku hanya
ada satu, aku ingin bisa membuat apa yang dinamakan kehilangan itu menjadi
sesuatu yang menyenangkan dan mudah untuk aku lupakan. Menunggu kehilangan itu
pergi, menunggu kehilangan itu merubah sifat dasarnya yang menyakitkan.
When everything are
changing. I hope I could get my own decision. Somewhere I hope to be there.
Something I hope to be real. And sometime I hope to feel.
Percuma aku mencoba
untuk melupakan apa yang tak mungkin bisa aku lupakan. Saat aku mengingat
betapa aku ingin sesuatu itu tetap berada di sisiku. Saat itu juga aku merasa
terkhianati. Saat ia berjanji untuk tetap setia, saat itu juga dia telah pergi.
Mungkin aku memang tak pantas menerima semua yang menyenangkan dalam hidupku,
namun, apa aku benar-benar tak pantas? Ataukah aku memang hina untuk semua itu?
Janji, mungkin aku
sudah tak lagi percaya dengan hal seperti itu. Aku terlalu takut untuk
terkhianati dengan janji itu. Tolong, jangan buat aku tersakiti untuk yang
kesekian kalinya karena janji. Sebesar apapun aku berusaha untuk tidak memutus
janjiku, lebih besar lagi aku mendapat janji yang tak tertepati.
Kesakitan akan
kehilangan, siapa yang tak mengenal hal itu? Aku bahkan sudah bersahabat dengan
kesakitan itu. Bagai aku terlahir bersama dengan kesakitan itu.
Tolong, jangan buat
janji lagi padaku, kalau memang kau tak mampun untuk menepati janji itu, tolong
jangan pernah kau mengatakan janji itu. Mungkin aku memang terlalu penakut,
tapi, inilah aku. Aku memang takut untuk kehilangan, kehilangan bila ia memang
telah masuk ke dalam sisi terjauhku.
I know, you’ll never
know what I feel right now. But, one thing you have to know, lose something
doesn’t always mean get the new one. I hope you’ll understand how hard I try to
forget you and everything you gave to me. As hard as I remember you for long
time.
Memories of you, still
be in my heart. Even I try to move it out. Turn off all of my memories of you.
You’re the first and
the last hurt I got, yes, I hope so. J

2 comments:
tika... follow blogku yahhh hehehe thankyouuuuuuuuuuuu
sudaaaah :D
Post a Comment