Aku aku dan aku. Ya ya yaaaaaaa
Kenapa harus aku? Karena memang aku yang harus. Bingung? Aku juga! hehehe..
Aku, terdiri dari 3 huruf, yaitu A, K, dan U. Siapa yang tak tahu huruf apa yang menyusunnya? Sekolah dulu, wkwkwk. Tapi aku yakin dari kalian semua pasti tahu kan? Siapa dulu donk? Temenku.. (gaje mode on)
Jangan bingung dan bertanya-tanya kenapa aku membuat post ini. Karena aku sendiri tak tahu kenapa. Aku butuh sesuatu yang bisa membantuku melampiaskan perasaanku. Ya, melalui tulisan. Karena setiap menulis, aku akan merasa lebih baik (semacam efek obat gitu deh).
Aku ini sudah 17 tahun, bagaimana dengan kalian? Aku juga sudah punya KTP (Kartu Tanda Penduduk), WNI yang baik kan? Habisnya, banyak yang bilang kalau bikin KTP telat dapat denda. Benarkah? Itulah sebab lain mengapa aku sudah punya KTP. (sepertinya tidak penting)
Aku tidak bisa naik motor, jangankan motor, naik sepeda saja aku lupa. Hahaha.. Lagipula kalau lihat keadaan jalanan Semarang sekarang dan memikirkan keadaanya esok datang, semakin mengerikan, banyak sekali motor dan mobil bersliweran. Kata Babaku tersayang, beliau senang aku bisa naik motor, tapi keadaan jalan yang seperti itu membuatnya mengurungkan tentang Naik Motor. Aku tentu saja mengeluh akan hal itu, tapi apa yang bisa aku lakukan? Orang tuaku tak mengijinkanku. Hiks hiks (lebay mode on). Aku hanya bisa naik turun bus dan angkot untuk sementara.
Aku aku aku dan aku, sampai sini dulu deh, ntar segera aku sambung lagi cerita gaje tentangku. Hikikikikikikik...
Thursday, September 23, 2010
Monday, September 13, 2010
Di antara banyak pilihan
Kuliah, kuliah, dan kuliah. Sekarang 1 kata ini berputar-putar di kepalaku. Mencari tempat yang paling longgar untuknya menyusup. Aku ingin melanjutkan kuliah. Tapi di mana? Jurusan apa? Hal-hal itu berputar menari di kepala. Seolah tak mengijinkan aku duduk diam dan bersantai.
Bagaimana pun juga aku harus kuliah agar dapat meraih satu tugas pada orang tuaku, yaitu membahagiakan mereka. Aku harus mencapai tingkat yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat SMA. Aku harus jadi anak kuliahan yang baik dan benar.
Aku punya banyak pilihan untuk kuliah. Di antaranya
1. STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)
Bertempat di kota Jakarta. Sebuah sekolah tinggi yang memiliki banyak keuntungan bagi para peserta didiknya. Memiliki prospek yang sudah terjamin untuk masa depan.
2. UNDIP (Universitas Diponegoro)
Bertempat di kota kelahiran dan tempat tinggalku, Semarang. Ada beberapa jurusan yang memikat hatiku. Tapi tentu saja mempunyai kendala untuk mencapainya.
a. Kedokteran
Jurusan yang pada akhirnya akan mencetak para dokter ini cukup memikat hatiku. Tapi apa daya, kendala biaya membuatku urung. Padahal waktu kecil aku ingin jadi dokter (cita-cita standar anak kecil). Jadi, lebih baik di pendam dalam-dalam saja.
b. Komunikasi
Aku ingin jadi seorang komunikator yang handal. Selain itu, di komunikasi prospek lebih fleksibel dibanding kedokteran. Bisa bekerja di media-media komunikasi umum seperti stasiun televisi, atau media cetak, dsb. Aku suka sekali bicara.
c. Sastra
Jurusan ini menjadi kesukaanku sejak dulu. Bisa dibilang sastra adalah belahan jiwaku (terdengar lebong). Di sini aku bisa jadi seorang penerjemah atau staf di kedutaan atau mungkin dosen sastra. Ada 2 sub jurusan yang aku bingung untuk memilih:
- Sastra Inggris
Aku meyukai bahasa Inggris, yah meski begitu aku tidak terlalu mahir sih, paling tidak aku bisa walau hanya sedikit.
- Sastra Jepang
Aku juga menyukai bahasa Jepang. Bisa dikatakan kemampuan bahasa Jepangku cukup bagus, jadi mungkin tak ada salahnya untuk mencoba.
Itu tadi beberapa universitas atau pun jurusan yang memikat hatiku hingga sekarang. Tapi entah kenapa masih belum ada pencerahan mana yang harus kupilih. Semoga seiring berjalannya waktu aku bisa menentukan mana yang terbaik untukku yang paling cocok dengan keadaanku.
Semoga
Bagaimana pun juga aku harus kuliah agar dapat meraih satu tugas pada orang tuaku, yaitu membahagiakan mereka. Aku harus mencapai tingkat yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat SMA. Aku harus jadi anak kuliahan yang baik dan benar.
Aku punya banyak pilihan untuk kuliah. Di antaranya
1. STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)
Bertempat di kota Jakarta. Sebuah sekolah tinggi yang memiliki banyak keuntungan bagi para peserta didiknya. Memiliki prospek yang sudah terjamin untuk masa depan.
2. UNDIP (Universitas Diponegoro)
Bertempat di kota kelahiran dan tempat tinggalku, Semarang. Ada beberapa jurusan yang memikat hatiku. Tapi tentu saja mempunyai kendala untuk mencapainya.
a. Kedokteran
Jurusan yang pada akhirnya akan mencetak para dokter ini cukup memikat hatiku. Tapi apa daya, kendala biaya membuatku urung. Padahal waktu kecil aku ingin jadi dokter (cita-cita standar anak kecil). Jadi, lebih baik di pendam dalam-dalam saja.
b. Komunikasi
Aku ingin jadi seorang komunikator yang handal. Selain itu, di komunikasi prospek lebih fleksibel dibanding kedokteran. Bisa bekerja di media-media komunikasi umum seperti stasiun televisi, atau media cetak, dsb. Aku suka sekali bicara.
c. Sastra
Jurusan ini menjadi kesukaanku sejak dulu. Bisa dibilang sastra adalah belahan jiwaku (terdengar lebong). Di sini aku bisa jadi seorang penerjemah atau staf di kedutaan atau mungkin dosen sastra. Ada 2 sub jurusan yang aku bingung untuk memilih:
- Sastra Inggris
Aku meyukai bahasa Inggris, yah meski begitu aku tidak terlalu mahir sih, paling tidak aku bisa walau hanya sedikit.
- Sastra Jepang
Aku juga menyukai bahasa Jepang. Bisa dikatakan kemampuan bahasa Jepangku cukup bagus, jadi mungkin tak ada salahnya untuk mencoba.
Itu tadi beberapa universitas atau pun jurusan yang memikat hatiku hingga sekarang. Tapi entah kenapa masih belum ada pencerahan mana yang harus kupilih. Semoga seiring berjalannya waktu aku bisa menentukan mana yang terbaik untukku yang paling cocok dengan keadaanku.
Semoga
Labels:
ceritaku
Piano

Aku ingin jari-jariku kembali menari di atas tuts piano. Mengalunkan nada-nada yang pernah atau sedang aku pelajari. Hasrat musikku kembali mengembang. Aku ingin belajar lagi. Tapi, tak pernah aku ungkapkan keinginanku itu pada orang tuaku. Aku takut tak ada restu dari mereka. Aku takut memberatkan mereka. Jadi tak ada pilihan lain kecuali memendam keinginanku itu dalam-dalam.
Kerinduanku pada piano semakin menjadi, saat aku mendengar lagu atau orang memainkan instrumen ini. Kerinduan yang amat sangat. Aku ingin lagi memainkannya, aku ingin lagi menyentuh tuts lembutnya. Aku ingin.
Aku hanya bisa berharap orang tuaku mengerti akan keinginanku ini. Aku hanya bisa berharap.
Labels:
ceritaku
Happy Lebaran Day
Agak telat emang, tapi, yah,
Saya Etika Cahyaning Utami, manusia yang penuh dengan guyuran dosa mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. :)
Dimulai dari 0 yaaaa
Saya Etika Cahyaning Utami, manusia yang penuh dengan guyuran dosa mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. :)
Dimulai dari 0 yaaaa
Labels:
kejadian apapun
Monday, September 6, 2010
Fight The Bad Feelings
otteokhanya
jakku nappun maumeul mokge dwae
mianhae
iromyonun andwenungol ara
kojimal, kojimal ira malhamyon
nae maumi dashi doragalkka
nunmurina
nomu mianhaeso nunggil motjugo
gasumapa
chotmadirul mwollo hae
saenggakhanna
tutdu tututdu tutduru tutdut tutdu
ppapba ppapbapba
kudaen jakku narul
nappun maumul mokge hae
gudaerul itnun maum
naegenun johun mam anya
nomu nappun maumiya
nappun mamiya nappun mamiya
uri sarang yongwonhi obsojichi anha
nappun maumul mokge hae
kudaerul itnun maum
naegenun johun mam anya
nomu nappun maumiya
nomu nappun mamiya nomu nappeun maumiya
uri sarang ji-ununggon
nomu nappun maumiya
ibyori shironde
kunyang norang haeyojigin chugodo shiro
musunmalhago jebal nal jaba jebal
chongmal nae maum byonhage
hajimalgo yejonchoreomman
dajonghage
kunyang yeppuge naman bwajugo
ttasuhage
hanmadiman haejumyon
sowon obseo
tutdu tututdu tutduru tutdut tutdu
ppapba ppapbapba
kudaen jakku narul
nappun maumul mokge hae
gudaerul itnun maum
naegenun johun mam anya
nomu nappun maumiya
nappun mamiya nappun mamiya
uri sarang ji-ununggon
nomu nappun maumiya
ibyori shironde
kunyang norang haeyojigin chugodo shiro
jakku nappun maumeul mokge dwae
mianhae
iromyonun andwenungol ara
kojimal, kojimal ira malhamyon
nae maumi dashi doragalkka
nunmurina
nomu mianhaeso nunggil motjugo
gasumapa
chotmadirul mwollo hae
saenggakhanna
tutdu tututdu tutduru tutdut tutdu
ppapba ppapbapba
kudaen jakku narul
nappun maumul mokge hae
gudaerul itnun maum
naegenun johun mam anya
nomu nappun maumiya
nappun mamiya nappun mamiya
uri sarang yongwonhi obsojichi anha
nappun maumul mokge hae
kudaerul itnun maum
naegenun johun mam anya
nomu nappun maumiya
nomu nappun mamiya nomu nappeun maumiya
uri sarang ji-ununggon
nomu nappun maumiya
ibyori shironde
kunyang norang haeyojigin chugodo shiro
musunmalhago jebal nal jaba jebal
chongmal nae maum byonhage
hajimalgo yejonchoreomman
dajonghage
kunyang yeppuge naman bwajugo
ttasuhage
hanmadiman haejumyon
sowon obseo
tutdu tututdu tutduru tutdut tutdu
ppapba ppapbapba
kudaen jakku narul
nappun maumul mokge hae
gudaerul itnun maum
naegenun johun mam anya
nomu nappun maumiya
nappun mamiya nappun mamiya
uri sarang ji-ununggon
nomu nappun maumiya
ibyori shironde
kunyang norang haeyojigin chugodo shiro
Labels:
songs
Sunday, September 5, 2010
Days without you
Happy? Sad? Confused? Or what?
I can't tell exactly about this. Happy maybe, but sad and confused too. Why? Because I feel so sad of spending my days without you for about 2 weeks. Happy because it helps me to forget you. But also confusing because I don't know exactly about my feeling.
Feels like a hell I think. I love holiday but I hate holiday.
Love because I can run away from school activities and forget you. Hate because holiday means "suwung" (in javanese) and can't see you.
Wewwww... So confusing, isn't it? Actually I also confused about what I've told to you all in this post. Hahaha.. So bad, aren't I? Yeah, you may say I'm a confusing people. I don't mind of that.
Days without you means no days with you and your memories. Means I have 2 weeks without any problem of you. No you means free from any hurt and tears. You always make me cry and hurt but you never realize that thing. In school days, I can see you all day. Means you hurt me all day too. So in this holiday, I feel so big miracle of forget you.
I think God knows what I think. He gave me a long holiday to helps me forget you, throw you away from my mind. I'm so glad of this holiday. Thanks God.
I can't tell exactly about this. Happy maybe, but sad and confused too. Why? Because I feel so sad of spending my days without you for about 2 weeks. Happy because it helps me to forget you. But also confusing because I don't know exactly about my feeling.
Feels like a hell I think. I love holiday but I hate holiday.
Love because I can run away from school activities and forget you. Hate because holiday means "suwung" (in javanese) and can't see you.
Wewwww... So confusing, isn't it? Actually I also confused about what I've told to you all in this post. Hahaha.. So bad, aren't I? Yeah, you may say I'm a confusing people. I don't mind of that.
Days without you means no days with you and your memories. Means I have 2 weeks without any problem of you. No you means free from any hurt and tears. You always make me cry and hurt but you never realize that thing. In school days, I can see you all day. Means you hurt me all day too. So in this holiday, I feel so big miracle of forget you.
I think God knows what I think. He gave me a long holiday to helps me forget you, throw you away from my mind. I'm so glad of this holiday. Thanks God.
Labels:
kejadian apapun
Friday, September 3, 2010
Melupakanmu mungkin lebih baik
Aku memang tak pantas untuk meraih apalagi menerima cinta darimu. Bahkan cinta yang aku beri untukmu tak perna bisa melelehkan hati bekumu. Aku mencoba untuk bertahan pada awalnya, namun ternyata aku tak mampu untuk bertahan. Hingga akhirnya aku putuskan untuk menyerah dan melupakanmu sebelum hati ini semakin sakit dan luka.
Ada banyak alasan mengapa aku ingin melupakanmu. Ini beberapa di antaranya:
1. Aku lelah menunggu
Aku sudah lelah menunggu, menunggu kau yang tak kunjung datang padaku. Sudah lama aku berdiri di tempat yang sama, tidak maju dan tidak mundur. Hingga kau tak kunjung datang. Jadi aku putuskan saja untuk mundur.
2. Rasa sakit yang teramat
Menyukaimu adalaha anugerah yang indah. Tuhan menciptakan rasa suka ini pada hatiku, dan aku akan beusaha untuk menjaganya. Namun ternyata pada akhirnya sekarang aku tak bisa tetap bertahan menjaga rasa itu. Rasa suka itu berubah menjadi sakit tatkala aku terlalu lama berdiri dan menunggumu.
3. Tak mau berlarut dalam rasa suka
Menyukai itu boleh dan sah sah saja. Namun, jangan pernah biarkan rasa suka itu terlalu dalam membekas dalam hatimu. Mengapa? Karena terlarut dalam rasa suka dapat meninmbulkan bahaya. Bahaya apa? Bahaya akan terasa sakit yang sulit untuk sembuh. Ini pertimbangan juga untuk melupakanmu.
4. Tidak bisa berharap banyak
Aku tak bisa berharap banyak, tak bisa berharap kau akan ikut menyukaiku. Karena memang aku sadar tak akan ada harapan untukku.
5. Memaksa cinta bukan sifatku
Suka atau cinta itu merupakan kenyamanan, kau akan merasa senang dengan rasa suka atau cintamu, bila kau merasa nyaman dengan rasa itu sendiri. Bila kau tak bisa merasakan kenyamanan itu, aku tak punya kuasa untuk membuat kenyamanan itu ada. Memaksakan agar terjadi rasa nyaman? Tidak, itu bukan sifatku.
Itu semua baru beberapa alasan aku melupakanmu. Sisanya belum bisa aku ceritakan. Mungkin suatu saat.
Sekarang hanya bisa berharap dengan melupakanmu, hidupku akan berubah normal seperti biasa. Dan kau akan merasa nyaman tanpa ada rasa sukaku. Semua terbaik untuk kita berdua.
Ada banyak alasan mengapa aku ingin melupakanmu. Ini beberapa di antaranya:
1. Aku lelah menunggu
Aku sudah lelah menunggu, menunggu kau yang tak kunjung datang padaku. Sudah lama aku berdiri di tempat yang sama, tidak maju dan tidak mundur. Hingga kau tak kunjung datang. Jadi aku putuskan saja untuk mundur.
2. Rasa sakit yang teramat
Menyukaimu adalaha anugerah yang indah. Tuhan menciptakan rasa suka ini pada hatiku, dan aku akan beusaha untuk menjaganya. Namun ternyata pada akhirnya sekarang aku tak bisa tetap bertahan menjaga rasa itu. Rasa suka itu berubah menjadi sakit tatkala aku terlalu lama berdiri dan menunggumu.
3. Tak mau berlarut dalam rasa suka
Menyukai itu boleh dan sah sah saja. Namun, jangan pernah biarkan rasa suka itu terlalu dalam membekas dalam hatimu. Mengapa? Karena terlarut dalam rasa suka dapat meninmbulkan bahaya. Bahaya apa? Bahaya akan terasa sakit yang sulit untuk sembuh. Ini pertimbangan juga untuk melupakanmu.
4. Tidak bisa berharap banyak
Aku tak bisa berharap banyak, tak bisa berharap kau akan ikut menyukaiku. Karena memang aku sadar tak akan ada harapan untukku.
5. Memaksa cinta bukan sifatku
Suka atau cinta itu merupakan kenyamanan, kau akan merasa senang dengan rasa suka atau cintamu, bila kau merasa nyaman dengan rasa itu sendiri. Bila kau tak bisa merasakan kenyamanan itu, aku tak punya kuasa untuk membuat kenyamanan itu ada. Memaksakan agar terjadi rasa nyaman? Tidak, itu bukan sifatku.
Itu semua baru beberapa alasan aku melupakanmu. Sisanya belum bisa aku ceritakan. Mungkin suatu saat.
Sekarang hanya bisa berharap dengan melupakanmu, hidupku akan berubah normal seperti biasa. Dan kau akan merasa nyaman tanpa ada rasa sukaku. Semua terbaik untuk kita berdua.
Labels:
menye-menye
Wednesday, September 1, 2010
Mat oh Mat
UHT mat... suram beudth! (Alay mode on)
Tadinya semangat ngerjain mat, tapi setelah liat soal-soalnya, GUBRAK!! Aku terkejut dan shock. No 1, 2, 3, 4, lancar. No 5 sedikit ragu, no 6 semakin ragu, no 7 bagus, no 8 sangat ragu.
Huuaaaa.... Benar-benar di luar dugaan. Kenapa bisa jadi seperti ini? Padahal sudah yakin bisa mengerjakan, tapi pada akhirnya, sakit sekali :'(
Kecewa? Tentu. Tapi mau bagaimana lagi, semua telah terjadi. Dan matematika tetap jadi penyakit permanen setelah fisika.
Cuma bisa berharap bisa jadi master semua mapel pada akhirnya.
AMIN
Tadinya semangat ngerjain mat, tapi setelah liat soal-soalnya, GUBRAK!! Aku terkejut dan shock. No 1, 2, 3, 4, lancar. No 5 sedikit ragu, no 6 semakin ragu, no 7 bagus, no 8 sangat ragu.
Huuaaaa.... Benar-benar di luar dugaan. Kenapa bisa jadi seperti ini? Padahal sudah yakin bisa mengerjakan, tapi pada akhirnya, sakit sekali :'(
Kecewa? Tentu. Tapi mau bagaimana lagi, semua telah terjadi. Dan matematika tetap jadi penyakit permanen setelah fisika.
Cuma bisa berharap bisa jadi master semua mapel pada akhirnya.
AMIN
Labels:
kejadian apapun
