Aku anak tunggal di keluargaku. Sebenarnya tidak tunggal secara lahir sih. Aku punya kakak perempuan, namanya Arum Sekar Pertiwi, aku pernah cerita belum ya? Ia meninggal saat umurku sekitar 5 tahun, masih agak kecil sih, tapi aku sudah bisa merasakan seperti apa punya kakak. Meski masih kecil, aku juga merasa sedih lho. Hem..
Sekarang, beginilah aku. Menjadi satu-satunya di rumah, satu-satunya anak gadis di rumah, sekaligus harapan terakhir orang tuaku. Sedikit berat memang, tapi bagaimanpun juga, aku jadi harapan terakhir sekarang. Harapan satu-satunya. Aku tak ingin membuat orang tuaku kecewa. Bagaimanapun juga, aku harus berusaha, agar tak ada kata kecewa dari mereka. Sungguh, tak bisa aku bayangkan bila orang tuaku kecewa, apa yang akan kakakku katakan di sana? Mungkin ia juga akan kecewa karena adik satu-satunya tak bisa menggantikan dirinya menjadi tombak keluarga. Beban di pundakku berat. Aku harus mencoba untuk tetap bertahan dan berjuang mengatasi beban ini sebaik-baiknya. Hanya bisa berdoa dan berusaha untuk yang terbaik. Harus bisa jadi harapan terakhir yang baik.

0 comments:
Post a Comment