Tuhan, aku takut, aku takut kalau masa lalu itu terjadi lagi. Saat aku terlanjur menaruh harapan pada seseorang, dengan tega dia menghempaskannya begitu saja. Aku takut. Entah sudah berapa kali aku begini, rasanya seperti mati. Mati di saat tak tepat, mati di tempat tak tepat pula. Tuhan, bila memang aku ditakdirkan untuk terus disakiti, lebih baik ambil aku lebih cepat dari waktuku. Aku tak ingin lagi menangis karena kebodohan ini. Biar saja aku mati. Asalkan tak ada lagi luka di dadaku.
Tuhan, ijinkan aku bertanya, mungkinkah semua ini hanya permainan? Mungkinkah ini semua hanyalah sandiwara, seperti yang pernah mereka lakukan padaku? Kenapa aku harus terus begini? Apa aku tak pantas disayangi? Apa aku tak pantas dicintai? Tuhan, jawab aku.
Aku sakit, terlalu sakit. Kenapa aku harus terus menerima rasa sakit ini? Apa benar aku memang harus sendiri? Bolehkah aku membunuh perasaan cintaku ini, untuk semua lelaki? Bolehkah aku menutup diri dan hatiku untuk siapapun? Bunuh aku Tuhan, bila rasa sakit ini tak kunjung berhenti.