Saturday, March 5, 2011

SNMPTN Undangan

Hoi hai hui... Akhirnya bisa ngepost lagi deh. Baru saja menyelesaikan TO ke-4 hari Kamis kemarin. Hem... Udah mulai persiapan buat kuliah, nyari universitas+jurusan yang diharapkan sesuai dengan cita-cita. Mungkin agak berat kalau misal kesempatannya cuma ikut SNMPTN sekali, dan USM-USM dari STAN atau STIS. Tapi untungnya sekarang ada sistem baru yang mungkin sedikit meringankan beban pikiran (mungkin lhoo). Sistem apa itu? Yap! SNMPTN Undangan.

Di sistem ini, kita yang masuk dalam 75% kelas, berhak untuk ikut mendaftarkan. Sistemnya menggunakan nilai rapot gitu. Dan syukur, aku masuk ke 75%, jadinya bisa ikut deh. Tapi tapi tapi, ada hal yang bikin aku bingung dan kesel banget waktu aku dalam proses mau akan hampir mendaftar. Apa itu?

Pertama, waktu pertama aku tau soal sistem itu, hanya di peruntukkan untuk 25% kelas (jumlah jantung perkelas=38) jadi, aku tidak masuk dalam daftar itu (ranking 17 dari 38). Tapi kemudian datang lagi pengumuman bahwa SNMPTN undangan untuk 75% kelas. Dan itu artinya, aku masuk dalam nominasi (horeee)

Kedua, aku sudah senang sekali mengatakan ke orang tuaku mengenai SNMPTN itu, sampai akhirnya aku mendapat kabar bahwa SNMTPN undangan juga menggunakan sistem UANG!! Betapa hancurnya perasaanku waktu tau hal itu. Aku jadi memikirkan segalanya kembali, maklum, aku juga harus memikirkan bagaimana orang tuaku. Dan aku mengatakan semuanya ke bapak ibuku, beliau bilang "Yo wis, ora usah wae" (yasudah, tidak usah saja). Dan satu kesempatanku hilang. Hancur dan hancur, rasanya kaya di banting dari lantai 30. -_-

Ketiga, ada sebuah rapat di sekolah yang harus dihadiri oleh orang tua, dan dalam hal ini, ibuku yang dateng. Sepulang sekolah seperti biasa, aku selalu menanyakan rapat apa yang terjadi tadi ke ibuku. Dan beliau menjawab, "Rapat soal SNMPTN, jare sing undangan kuwi yo pada wae karo SNMPTN biasa, tapi bedane mung nganggo rapot. Biayane yo ora larang-larang banget." (rapat soal SNMPTN, katanya yang undangan itu sama saja dengan SNMPTN biasa, tapi bedanya cuma pakai rapot. Biayanya juga tidak mahal-mahal amat). Dan ini kembali mengubah pemikiran orang tuaku, itu artinya, aku kembali mengambil jalur undangan itu (Y).

Keempat, masalah ikut atau tidak sudah terlewati, sekarang yang dipikirkan adalah, universitas dan jurusan apa. Mikir dan mikir lagi. Surfing nyari biaya universitas yang masih murah dan kualitas juga tidak jelek-jelek amat. Kualitas sedang. Mencari dan terus memikirkan apa yang akan aku ambil untuk masa depanku. Dan akhirnya, aku berhasil menemukannya. (jangan tanya ambil apa dan di mana, ini masih rahasia)

Baiklah. Aku sudah mendaftar, dan sekarang tinggal menunggu bagaimana kelanjutannya. Hanya bisa berdoa yang terbaik untuk masa depan. Kalau misal aku tidak ketrima di jalur ini, tidak apa, yang penting sudah memasuki kesempatan yang ada. Masih ada SNMPTN tertulis, dan USM STAN+STIS. Semoga sih tembus semua (amin). Semoga bisa lulus di semua ujian dengan nilai yang bagus dan memuaskan. Amin. SEMANGAT!!!!