Percaya sama yang namanya kebetulan? Kebetulan itu menyangkut orang yang dulu pernah kamu sukai. Rasanya gimana? Seneng, sedih, atau malah malu? Kalau aku ngrasa malu, malu, dan malu. Hahaha.... Aku punya cerita aneh ini. Begini nih:
Waktu SMP aku pernah naksir kakak kelasku, sebut aja
RIO. Hem, orangnya manis, baik, pinter, nyenengin pokoknya.
HAHAHA (nggaje). Dia itu juga kakak kelas di ekskul juga. Jadi, sering ketemu kalo sekolah n ekskul. Pulang sekolah juga sering banget bareng, pernah aku senyum ke mas itu, dan DIBALAS dengan senyumnya. WOOOWWWWW
Nhah, suatu hari, aku sedang kurang kerjaan, dan kebetulan lagi banyak pulsa, oleh sebab itu, dengan PDku yang paling besar, kuacak sebuah nomer. DAN ternyata, nomer itu ada. Sontak aku langsung memutuskan teleponku.
Haha, sedikit menyenangkan ada yang dikerjakan (baca: mengerjain orang). Eh, yang pasti aku pake no number lhoo
Si kakak kelas udah lulus (artinya aku masih kelas 2 SMP waktu aku ngerjani orang itu) tapi aku tahu kemana dia lanjut sekolah (sekolah disamarkan) jadi semacam secret admirer gitu.
Lulus dari SMP itu berarti aku jadi makin hilang kontak RIO (
bukan kontak dalam arti yang sebenarnya). Padahal waktu masih satu SMP saja aku tak pernah kontak langsung dengan orang itu. Mau gimana lagi? Nasi udah menjadi roti (nggak ada kaitannya)
Suatu hari di waktu aku udah di kelas 2 SMA (2 tahun setelah aku lulus SMP) aku kembali mendapatkan kontak dari RIO melalui situs jejaring sosial
FACEBOOK. Di situ aku menemukan RIO yang jadi idolaku waktu SMP. Hahaha.. Rasanya seneng banget :3 Aku kembali memasang kontak dengan RIO yang ternyata mengenalku. (HOREEEE) (Y)
Dari FB itu, aku menemukan nomer teleponnya. Tanpa kusadari kusimpan nomernya itu. Dan saat aku coba untuk menghubungi nomer itu, aku merasa ada yang aneh. Aku pernah melihat nomer itu, tapi aku lupa dimana. Akhirnya aku urungkan niatku untuk menelepon nomer itu.
Di malam yang dingin dan sunyi, bagai tersambar petir aku sadar akan sesuatu. Aku pernah menelepon nomer RIO sebelumnya, dengan no number saat aku masih kelas 2 SMP. Penasaran benar atau tidak, kubuka kontak yang dulu kugunakan untuk menyimpan nomernya. Dan
DUUUUEEEEERRRRRRRBINGO.. Ternyata benar, itu nomer mas RIO. Hahaha.. geli dan malu.
Sekarang aku sudah kelas 3 SMA, suatu liburan, aku dalam chat bersama dengan RIO sampai
ia meminta nomerku dan ia memberi nomernya. Hem... aku benar-benar merasa malu. Aku dulu pernah mengerjai orang yang ternyata aku taksir saat aku masih SMP dan nomer itu benar miliknya.
Konyol? Aneh? Atau apa?
Yang jelas aku malu, malu, dan malu. Untung dulu aku ngerjai dia dengan no number, coba kalo tidak? MATI aku...
Waktu aku membuat post ini, aku sedang chatting dengan orang itu lhoo.. Haha..Masih kontak dengan baik dan benar.
Maaf ya mas dulu aku pernah ngerjai kamu :3